HARJABO

gus durian bondowoso

PMII UNEJ Bondowoso: Rumah Intelektual, Ruang Tumbuh Kader Perubahan


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sejak awal berdirinya bukan hanya sekadar organisasi kemahasiswaan, melainkan sebuah rumah intelektual. Rumah yang tidak dibangun dengan bata dan semen, melainkan dengan dialektika, gagasan, serta ikatan ruh perjuangan yang menuntun setiap kadernya.

PMII Komisariat Universitas Jember (UNEJ) Bondowoso adalah salah satu wajah nyata dari rumah itu. Di tengah arus pragmatisme mahasiswa, PMII hadir untuk menghidupkan tradisi keilmuan, melatih kader agar tidak sekadar pintar secara akademik, tetapi juga mampu membaca realitas sosial, mengkritisinya, dan menawarkan solusi.

Rumah intelektual yang dimaksud bukan hanya ruang diskusi formal di forum kaderisasi, melainkan juga warung kopi sederhana tempat gagasan bertumbuh, asrama tempat renungan malam menyalakan api semangat, hingga ruang-ruang kelas yang disulap menjadi arena perdebatan gagasan.

PMII Bondowoso adalah rumah bagi mereka yang mencari identitas intelektual sekaligus spiritual. Di sini, nilai dzikir, fikir, dan amal shaleh dijahit menjadi satu kesatuan utuh. Dzikir menjaga batin kader agar tetap bersandar pada nilai transendental. Fikir menajamkan akal agar tidak larut dalam kebodohan zaman. Sementara amal shaleh menjadi pembuktian bahwa gagasan tidak boleh berhenti pada wacana, tetapi harus hadir nyata di tengah masyarakat.

Sebagai rumah intelektual, PMII UNEJ Bondowoso punya tanggung jawab besar: memastikan kadernya tidak hanya tumbuh sebagai mahasiswa yang pandai berbicara, melainkan juga sebagai agen perubahan sosial. Apalagi Bondowoso, dengan segala problem agraria, ekonomi, dan pendidikan, membutuhkan peran mahasiswa yang progresif.

Rumah intelektual ini harus terus hidup dengan tradisi kritis, budaya literasi, dan keberanian menyuarakan kebenaran. Sebab tanpa itu, rumah akan kosong dan hanya tinggal nama.

PMII Bondowoso adalah rumah bagi kader-kader yang ingin belajar, berproses, jatuh, bangkit kembali, dan akhirnya matang sebagai pribadi yang siap menghadapi zaman. Ia bukan rumah yang nyaman dalam arti duniawi, tapi rumah yang penuh tempaan agar setiap penghuninya tumbuh menjadi manusia yang paripurna: cerdas, beriman, dan berdaya guna.

Jadi, PMII UNEJ Bondowoso bukan hanya organisasi, melainkan “rumah intelektual” yang melahirkan kader pejuang dengan nurani, nalar, dan keberanian.

Penulis : Ahmad Fadhoil



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال