Bondowoso – Peristiwa tragis terjadi ketika seorang pengemudi ojek online meninggal dunia usai dilindas kendaraan taktis milik Brimob dalam sebuah insiden yang menyita perhatian publik. Menanggapi hal ini, Ketua PK PMII Universitas Jember (UNEJ) Kampus Bondowoso, Ahmad Fadhoil, mengecam keras tindakan aparat yang dinilai telah melanggar prinsip kemanusiaan.
“Kami menilai peristiwa ini sebagai bentuk nyata arogansi aparat yang tidak bisa ditolerir. Nyawa rakyat tidak boleh menjadi korban atas kesewenang-wenangan. Aparat negara seharusnya melindungi, bukan justru menghilangkan nyawa,” tegas Fadhoil dalam keterangan tertulis, Juma't (29/08/2025).
Fadhoil menambahkan, tindakan tersebut mencederai rasa keadilan masyarakat serta meruntuhkan kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum. Menurutnya, tidak ada alasan apa pun yang dapat membenarkan hilangnya nyawa seorang warga sipil akibat kelalaian maupun tindakan represif aparat.
“Kami mendesak agar aparat yang bersangkutan diproses secara hukum. Negara harus hadir memberikan keadilan, bukan sekadar permintaan maaf tanpa tindak lanjut,” lanjutnya.
Insiden memilukan ini menimbulkan duka mendalam di tengah masyarakat. Banyak pihak menyuarakan keprihatinan dan menuntut agar kasus ini ditangani secara transparan serta tidak berhenti hanya di permukaan.
“Kasus ini harus menjadi pelajaran bahwa nyawa rakyat adalah harga mati. Aparat harus mengedepankan prinsip humanis, bukan pendekatan kekerasan,” tutup Fadhoil.
Peristiwa meninggalnya pengemudi ojek online tersebut menambah daftar panjang kasus kekerasan aparat yang menuai sorotan publik.