Kegiatan ini memiliki makna yang mendalam. Selain sebagai bentuk doa bersama untuk kelancaran perjuangan organisasi, pemilihan Makam Kironggo yang dikenal sebagai tokoh legendaris pembuka wilayah Bondowoso menjadi simbol penghormatan terhadap sejarah dan akar budaya lokal.
Ketua PK PMII UNEJ Kampus Bondowoso, Ahmad Fadhoil, menegaskan bahwa keberangkatan PK PMII Unej Kampus II Bondowoso di periode ini tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai spiritualitas dan lokalitas.
"Kami ingin menapaki langkah baru dengan doa, sembari mengingat jejak tokoh legendaris Kironggo. Dari sini, kita belajar bahwa perjuangan selalu berawal dari keberanian membuka jalan. Itu juga yang menjadi spirit kami,” ujarnya.
Usai istighotsah, acara dilanjutkan dengan Rapat Kerja (Raker). Setiap bidang memaparkan program kerja mulai dari penguatan kaderisasi, advokasi sosial, pemberdayaan mahasiswa, hingga gerakan intelektual. Diskusi berjalan hangat dan produktif, menggambarkan semangat pengurus baru untuk menghadirkan inovasi.
Raker ini menjadi momentum penting untuk merumuskan strategi gerakan PK PMII Unej Kampus II Bondowoso dalam satu tahun ke depan. Semangat spiritual dari istighotsah dipadukan dengan visi progresif organisasi, melahirkan optimisme baru.
Acara ditutup dengan doa dan pekikan semangat kader, menandai dimulainya periode pengabdian PK PMII UNEJ Bondowoso yang berakar pada nilai sejarah dan berorientasi pada masa depan.